Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 September 2009

menapaki langkah perjuangan

Di jalan ini telah menapak kedua kakiku
Di saat kaki yang lain merasa enggan
Di saat jiwa yang lain merasa segan
Takut akan halang dan rintang
Entahlah, sering kubertanya…
Apakah daya ini akan terus ada??
Apakah bara semangat ini kan terus menyala??
Menggenggam mabda’ yang terus membara??

Atau kemudian akan padam dan layu??
Aku tergugu dan membisu??

Sebuah asa…
Setitik perjuangan…
Sejengkal perjalanan..
Sebilah pengorbanan..

Apakah akan dipertaruhkan hanya karna kita tak sanggup lagi??
Apakah kefuturan telah mengalahkan semangat hati??
Hingga tak sadar jadi seonggok besi
Putus asa menjadi hal yg pasti

Namun asa itu tak akan pernah mati
Ia butuh kesungguhan hati
Demi sebuah perjuangan tegaknya kalimat Illahi Rabbi
Allahu akbar !!

[abel vihani]
»»  read more

Selasa, 04 Agustus 2009

jika engkau cinta...

Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lembah dan bukit menghadang
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia
tetapi Cahaya Maha Cahaya, syurga dan ridha Allah
Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya
Pergilah ke hati-hati manusia, ajaklah ke jalan Rabbmu
Nikmati perjalanannya, berdikusilah dengan bahasa bijaksana
Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu
Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah faham
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah ikhlas
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
Seperti kata Abul Anbiya “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semestaBerikan hatimu untuk Dia, katakanlah “Allahu ghayatuna”

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah amal
Membangun kejayaan umat kapan saja dimana saja berada
Yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al islah wa taghyir
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara
Bangun aktifitas secara tertib untuk mencapai kejayaan

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah jihad
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan
Tinggikan kalimat Allah rendahkan ocehan syaitan durjana
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya
Tinggalkan kemalasan, lamban dan berpangkutangan

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah taat
Kepada Allah dan Rasul, Al-Quran dan Sunnahnya
serta orang-orang bertaqwa yang tertata
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
Karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah tadhhiyah
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena di sisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka
Sedangkan tiap tetes keringat berpahala berlipat ganda

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah tsabat
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah tajarrud
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu, libatkan dalam jalan ini
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainya hanya selingan

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah tsiqoh
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya….
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah

Jika engkau cinta
maka dakwah adalah ukhuwah
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia,
utamanya mukmin mujahidin
Lapang dada merupakan syarat terendahnya,
Itsar bentuk tertingginya
Dan Allah yang mengetahui
menghimpun hati-hati para da’i dalam cintaNya
berjumpa karena taat padaNya
melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah
saling berjanji untuk menolong syariatNya

Oleh: Aus Hidayat Nur
»»  read more

Sabtu, 01 Agustus 2009

Sajak Kefuturan

sahabat tak usah engkau berduka
kepenatanmu dalam mencari ilmu adalah mulia
jika kefuturan itu melanda menjamah jiwa
serahkan semua pada alloh semata

Janganlah hiraukan ketika cinta menggoda jiwa
Begitu juga gelora rindu berkobar di dada
dan terkadang keinginan menikah menyala2
tapi azammu telah mambuncah setia
menepis smua masalah tegari jiwa

tiup...tiuplah kefuturan itu dari benak jiwa
seperti semilirnya angin malam di ufuk son'a
satukan tekad padumu menerjang asa
di hari esok yang semerbak pelangi cinta

sahabat...jangan bimbang akan dirimu
langkahkan kaki semangat selalu
membangun diri membuang ragu
tak kenal lelah selalu maju

biarkan kefuturan itu pergi bersama seonggok memori
biarkan kerinduan itu hilang tersibak sinar mentari
laksana mega cakrawala tertiup angin berlari pergi
hingga hujan hatimu reda menampakkan rona berseri

kawan...hari esokmu masih panjang
jalan sucimu penuh dengan aral melintang
sementara jerit umatmu terngiang-ngiang
dan panji2 sunahmu tergeletak di simpang malang

tak usah, tak usah engkau bimbang bersedih
berjalan tegarlah meski berat tertatih-tatih
trus bersabar berpikir jernih
berprasangka baik dalam hati selalu bersih

percayalah, sepenggal episode ini akan berganti
seperti embun yang tersibak mentari pagi
bunga2 cinta akan mekar berwarna-warni
menghibur hati meneguhkan semangat diri

bergerak sahabat jangan gelisah
hari esokmu penuh dengan lukisan cerah
dinanti rindu bersama ribuan ummah
tahan derita dengan kesabaran yg selalu merekah

usaplah sahabat bening di sudut matamu
kefuturan ini hanyalah kembang rindu
akan berlalu tersibak silirnya bayu
di ujung hari di batas waktu yg tlah tertentu

jangan, jangan terlarut dalam impian kosong
dibisik jiwa dihias setan pembohong
berlindung selalu kepada yg maha penolong
niscaya hidupmu takkan terjatuh dalamnya lorong

sapulah kabutmu yg sendu itu
dengan cinta suci yg menawan di dalam kalbu
berlapang dada bermuhasabah selalu
terima nasehat jangan lupakan doa tuk ibu

ingat sahabat akan janji dan amanat
didalam diri saat haru indah tersemat
jangan nodai putihnya janji yg telah terikat
kuatkan hati dengan doa ikhlas terpanjat

sahabat........
hancurkanlah kemalasan yang tinggi menggumpal
berbesar hati hindari berfikir dangkal

tahanlah lisanmu sahabatku untuk tidak selalu berkeluh
jaga hati dari sifat selalu gemuruh
ambillah quran dan peganglah kuat teguh
tadaburi dan amalkan jangan pernah merasa jenuh

bangunlah malam meski mata terasa berat
ambil wudhu dan segera berburu sholat
khusyukkan diri dengan segenap hati ikhlas munajat
mohonlah ampun atas hati yg tebal berkarat

tundukkan sahabat, tundukkan dirimu di hening sepi
lantunkan sekuntum doa tuk memohon kestabatan diri
adukan semua kelemahan diri pd ilahi
dan biarkan airmatamu hangat menetes di pipi

nikmatkan dirimu dalam tahajud
suguhkan doamu di hening sujud
pengobat hati disaat jumud
menjemput hari esokmu indah terajut

begitulah pengobat futur
mendekat Alloh obat yg manjur
tak ada jalan didalam fujur
melainkan dirinya kan remuk hancur

Sumber : http://jendelahati-muslim.blogspot.com/2009/04/sajak-kefuturan.html
»»  read more

Senin, 29 Juni 2009

Malam Pertama

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan...,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita...
Bagian kepala..,badan..., dan kaki diikatkan
Tataplah....tataplah...itulah wajah kita
Keranda pelaminan...
langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya.....
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat....
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah...aku pasti kan mendo'akanmu...
Karena ...aku sungguh menyayangimu...
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga Aku berdo'a...semoga kau
jadi ahli syurga. Amien

~dari seorang ADF
»»  read more

Followers