Rabu, 17 Juni 2009

Sejarawan Israel Menyingkap Rahasia Seputar Zionisme

Berlin--Profesor Studi Sejarah di Universitas Tel Aviv, dan seorang sejarawan Israel yang menonjol, Shalomo Zanat menyatakan bahwa Israel adalah entitas jalanan yang hina, yang tumbuh dengan memperkosa hak-hak warga Arab. Ia menekankan pentingnya pengakuan dari orang-orang Israel bahwa pembentukan entitas mereka yang telah mempemerkosa hak-hak warga Arab itulah yang mengakibatkan besarnya bencana dan malapetaka bagi rakyat Palestina.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman "Frankfurter Rundschau", pada hari Selasa, Zanat menilai bahwa sikap Israel yang terus menuntut warga Palestina agar mengakui Israel sebagai sebuah negara Yahudi hanya akan menciptakan perkembangan masa depan yang berbahaya.

Dan ia menolak keberadaan apa yang disebut dengan bangsa Yahudi. Menurutnya, Yahudi itu adalah agama, bukan bangsa. Sedang istilah bangsa Yahudi tidak lain hanyalah istilah yang dibuat-buat oleh para sejarahwan Zionis, yang mengacak-acak Alkitab (Injil) dan mengubahnya dari kitab agama dan sastra yang mencerminkan keindahan seni menjadi kitab sejarah yang bertujuan hanya untuk mempromosikan mitos-mitos bangsa Yahudi. Bahkan ia menyatakan bahwa apa yang telah beredar luas tentang perginya (terusirnya) orang-orang Yahudi dari Palestina dan berhamburannya mereka pada abad pertama masehi, semua itu tidak lain hanya mitos yang dibuat-buat, yang tidak memiliki fakta sejarah.

Sejarawan Israel tersebut menjelaskan bahwa keberadaan orang Yahudi di berbagai tempat selama abad pertengahan itu terjadi karena penduduk di tempat-tempat tersebut memeluk agama Yahudi, bukan karena orang-orang Yahudi bermigrasi ke sana. Oleh karena itu, sikap Tel Aviv yang tetap mempertahankan istilah negara Yahudi hanyalah terkait dengan ketakutan yang berlebihan, yang ada di tengah-tengah masyarakat Israel akan identitas sejarah mereka, dan dalam hal ini sama sekali tidak berdasarkan pada fakta-fakta sejarah.

Dia menambahkan: "Sesungguhnya siapapun yang berbicara setelah 61 tahun sejak Israel mendirikan negara Yahudi, maka mereka itu sedang menjalankan bentuk demokrasi abnormal dan tidak bermoral". Menurutnya, kembalinya warga Palestina ke wilayah mereka adalah hak mereka yang sah dari aspek moral, tetapi tidak dapat dilakukan dari aspek politik dalam pemerintahan Israel, sebab jika itu diterapkan akan berubah menjadi mimpi buruk bagi kebanyakan orang Israel.

Dan akhirnya, ia meminta kepada Israel agar mengakui secara resmi bahwa pendirian negara Israel menyebabkan bencana dan pengusiran bagi rakyat Palestina, dan orang-orang Yahudi dituntut untuk bertanggung jawab secara moral dan politik atas penderitaan dan penindasan yang selama ini dihadapi dan dirasakan warga Palestina. (moheet.com, 16/06/2009)

Comments :

0 komentar to “Sejarawan Israel Menyingkap Rahasia Seputar Zionisme”

Posting Komentar

KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini