Senin, 27 Juli 2009

Menulis Pesan

Penulis pemula biasanya terjebak pada kata dan tata bahasa. Seperti borgol besi yang menghalangi tangannya untuk memainkan jari-jarinya di atas keyboard, selain banyak alasan yang masih membelenggunya. Saat itulah penulis terjebak dalam kata atau tata bahasa tanpa makna.
Penulis itu merangkai kata untuk mengungkapkan pesan, agar bisa dilihat dan dirasakan oleh pembaca. Pesan itulah yang bisa diterima dan ‘dicerna’ dengan mudah sebagai “pemikiran” oleh pembacanya. Penulis yang handal mampu merangkai kata yang indah dalam menyampaikan pesan tulisannya. Tapi yang perlu diingat, setiap penulis mengawali debutnya sebagai penulis pemula, seperti kita semua. Mereka tidak bisa langsung menjadi ahli menulis tanpa melalui tahapan pemula yang belepotan dengan “tinta-tinta” kesalahan, tapi mereka mampu melewati masa itu, jadilah penulis handal.
Penulis pemula tidak perlu takut pada kata-kata ataupun tata bahasa, justru harus fokus pada pesan yang ingin disampaikan pada pembaca. Semakin sering dia menulis, susunan kata dan tata bahasanya akan otomatis membaik. Seperti dulu saat belajar bicara atau bahasa asing, kita diminta tak takut salah dalam tata bahasa, berbicaralah terus, nanti dengan sendirinya kita faham, mana yang baik dan mana yang perlu diperbaiki. Jadi jangan takut menulis karena kata-kata atau tata bahasa, menulis sajalah, kita akan jadi ahlinya.
Sebagai muslim ideologis dan menguasai berbagai pemikiran, seharusnya mempermudah menuliskan pemikiran-pemikiran kita. Ibarat teko yang penuh, air nya mudah untuk dituangkan ke cangkir. Tak perlu mencari teknik yang aneh-aneh seperti bartender yang membuat banyak orang terpukau, tapi tuangkan saja seperti biasa, pasti kita bisa. Sekali lagi jangan menghiraukan kata-kata atau tata bahasa, tulis saja yang ada di pikiran kita. Ada saatnya nanti untuk memperbaikinya, sekarang tulis saja ide yang berebutan keluar dari otak kita.
Setelah selesai menuliskan semua pemikiran, bacalah kembali dan perbaiki. Setelah itu, mintalah orang lain untuk membacanya, apakah dia bisa memahami pesan yang kita bangun dalam tulisan tersebut?. Bila mudah dicerna, maka anda sudah berhasil. Bila ada ketidakjelasan, cobalah minta tunjukkan yang mana tidak jelas, perbaikilah segera. Kini, kita sudah bisa menuangkan pemikiran-pemikiran kita dalam tulisan yang mudah difahami pesannya. Ayo terus menulis, pantang putus asah.

*arsip tips dan artikel sebelumnya di
www.apiideologi.wordpress.
com dan www.pinterpol.wordpress.com

Comments :

0 komentar to “Menulis Pesan”

Posting Komentar

KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini