Hampir setiap orang bisa memberikan komentar atas berbagai permasalah dan peristiwa. Bentuknya singkat namun sudah mewakili pemikiran seseorang. Oleh karena itu komentar bisa dijadikan modal awal sebuah tulisan.
Kebiasaan memberi komentar, seharusnya kita tingkatkan menjadi kemampuan menulis. Ini penting, mengingat baru tulisan yang diakui sebagai karya intelektual, baik berupa artikel maupun buku. Jadi fokus kita sekarang adalah ‘menyulap’ komentar menjadi sebuah tulisan.
Tentu, sebuah komentar awalnya tanpa referensi dan data, untuk menyulap menjadi sebuah tulisan kita harus melengkapinya. Cukup mudah bila dalam otak kita sudah ada inventaris dasar pemikiran dan data sebelumnya, kita tinggal mengeluarkan isi otak saja. Bila belum, maka kita akan mencarinya. Misalnya, kita ingin melengkapi referensi komentar tentang sekulerisme, maka cari buku-buku yang membahas sekulerisme. Bila data sekulersime, kita bisa mencari fakta-faktanya di berita koran, majalah, TV atau di internet, yaitu berbagai peristiwa dan aktivitas manusia yang mengabaikan aturan Allah bahkan membuat aturan sendiri. Jumlahnya tak harus banyak dan lengkap, tetapi cukup mewakili referensi dan fakta sekulerisme. Ramu antara referensi dan data dengan pendapat kita agar menjadi satu kesatuan argumentatif.
Bacalah sekali lagi untuk memastikan tulisan kita mudah dipahami pembaca. Mulai susunan kata, kalimat ataupun alur pengungkapan pemikiran kita dalam tulisan. Perbaikilah segera, apa saja yang menurut kita kurang baik. Kini komentar kita sudah jadi tulisan yang dapat diperhitungkan.
Arsip artikel sebelumnya di:
www.apiideologi.wordpress.com dan www.pinterpol.wordpress.com.
Browse » Home »
keterampilan menulis
» Menyulap Komentar Jadi Tulisan
Jumat, 31 Juli 2009
Menyulap Komentar Jadi Tulisan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Menyulap Komentar Jadi Tulisan”
Posting Komentar
KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini