Dahulu kala... Bani Quraisy menolak disebut menyembah; Latta, Uzza, Manat, Hubal yangg dibawa oleh Amr ibn Luhay (yangg diangap 'alim), sesembahan-sesembahan itu ia tenteng dari negeri Syam, sehinggalah risalah 'tauhid' Ibrahim 'Alahissalam sedikit demi sedikit pudar dan punah dari semesta. Lantas bergantilah penyembahan kepada batu.
Apatah mereka berkenan disebut 'menyembah' berhala? O, ternyata tidak. Mereka tetaplah beranggapan... "KAMI menyembah ALLAH tetapi dengan wasilah 'Latta 'Uzza'
Begitu pulalah, dengan sebagian kaum Muslimin kini, mana ada yang sudi dilekatkan begini,: 'KAMU TELAH MENYEMBAH NASIONALISME' mereka akan berreaksi begini, kami mensyukuri kemerdekaan ini. tak bolehkah kami menikmati sedikit cucuran syukur ilahi?
Nah, nah,
mereka terjebak ke dalam anasir-anasir Falaccy Dramatic of Instance.
Coba perbandingkan, antara elakan para 'penghamba nasionalisme' dengan peng-ngeles-an kaum Quraisy.. adakah ketersamaan tabiat dan perilaku?
dan... simpulkanlah dengan jiwa membening jernih
Browse » Home »
mer ren ibrah
» Alkisah Teruntuk Muhasabah
Minggu, 16 Agustus 2009
Alkisah Teruntuk Muhasabah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Alkisah Teruntuk Muhasabah”
Posting Komentar
KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini