Rabu, 19 Agustus 2009

Pertanyaan-pertanyaan dalam menulis

Bagaimana mengawali kata pertama?
Ini sering terjadi pada siapa saja dalam mengawali penulisan. Seringkali kita justru menghapus setiap kata pertama dituliskan, karena alasan kurang tepat. Karena tidak bisa memulai, maka tidak jadi menuliskan ide atau pikiran kita.
Bila itu terjadi, maka tulis saja yang terpikirkan, jangan langsung dinilai bahwa kata atau kalimat pertama tersebut kurang tepat. Lanjutkan saja, sampai beberapa kalimat atau paragraf. Lebih baik lagi bila kita sudah masuk pada inti tulisan. Setelah itu, menilainya apakah kata atau pertama sesuai dengan isi tulisan atau tidak? Sehingga bila dihapus, tidak sampai menghapus seluruhnya, tapi sekedar menyesuaikan saja dengan isi tulisan.

Inginnya menulis banyak tema, bagaimana memprioritaskan?
Bila ternyata kita mengetahui banyak hal, dan justru bingung mana yang diprioritaskan untuk ditulis?
Maka, cobalah tema yang paling kita kuasai dan sesuai topik kekinian. Pada tema paling dikuasai lah tulisan akan baik dan topik kekinian akan sesuai dengan kebutuhan banyak orang. Ini menentukan kualitas isi tulisan dan kemungkinan dibaca banyak orang.

Bagaimana medapatkan motivasi menulis?
Motivasi, teramat penting dalam menulis. Dari semua motivasi yang ada, jadikan ridho Allah yang utama. Menulis bagi kita adalah aktivitas dakwah yang paling mudah dan paling murah menjadi amal jariyah.
Menulis dibilang sebagai aktivitas dakwah yang menembus batas ruang dan waktu. Karena ilmu yang kita tulis akan dibaca oleh siapa saja dan dimana saja. Sebagaimana karya para ulama yang dibaca dari generasi ke generasi dan di seluruh dunia.

Terkadang bisa menulis terus, justru saat dapat deadline tidak bisa?
Ini sering terjadi pada siapa saja, karena menulis termasuk aktivitas kreatif yang butuh kesiapan pikiran maupun kondisi kita.
Oleh karena itu, perlu memahami diri sendiri yang baik. Kapan kita bisa berfikir dan menuliskannya dan sebaliknya?. Termasuk faktor apa saja yang menjadikan kita produktif dan sebaliknya. Bila kita mampu memahaminya, maka kita bisa mengkondisikannya. Kita akan bisa menulis kapan saja dan dimana saja sesuai keinginan kita. Oke.

Penulis itu harus melakukan analisa, solusinya harus begini dan begitu.
Ini sering terjadi sebelum menulis. Bisa dibilang kurang PD atau tidak memberi kesempatan pada diri sendiri untuk mencoba menuliskannya.
Sebaiknya tulis saja semua pikiran kita. Bila sudah selesai, coba perbaiki yang mana perlu analisa? Ataupun yang kurang tepat?.
Hanya ada kata “perbaikan” bukan “menvonis” bagi setiap tulisan kita. Maka, kita akan banyak “melahirkan” karya, bukan justru “membunuh” ide dan potensi besar kita.

Comments :

0 komentar to “Pertanyaan-pertanyaan dalam menulis”

Posting Komentar

KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini