1. Mencermati berita dan tentukan topik
Hampir setiap orang tergantung pada berita, apa yang disajikan dalam berita menjadi bahan yang dipikirkan atau yang dikomunikasikan dengan yang lain. Karena kita akan menulis, berarti kita juga “memproses” dan mengkomunikasikan berita terhadap yang lain, maka tulislah topik yang sesuai berita terkini dan paling difahami.
2. Menentukan sudut pandang “angel” tulisan
Banyak topik, namun setiap penulis memiliki sudut pandangan sendiri. Cobalah pilih yang menarik untuk disorot dan dibahas lebih fokus dan mendalam. Ini menjadi ciri tersendiri bagi penulis, selain gaya penulisannya.
3. Menulis kerangka tulisan atau outline
Agar tidak bingung, kemana tulisan kita menuju? maka buatlah kerangka tulisan atau outline (coretan hubungan pokok-pokok pikiran). Semakin jelas kerangka tulisannya, semakin jelas juga tulisan kita.
4. Mulai menulis
Tulislah apa yang sudah kita buat kerangkanya. Silakan tulis judulnya dulu atau menuangkan apa yang ada dalam kerangka dulu, baru setelah selesai diberi judul. Semua terserah kita, yang mana paling cocok bagi kita. Ada yang merasa perlu menulis judulnya dulu, ada juga yang sebaliknya. Pilih judul yang unik sekaligus mewakili isi tulisan kita.
Ingat* jangan terjebak pada kata atau kalimat pertama harus tepat dan sempurna. Tapi tulis saja semua, ada waktunya sendiri untuk menilai dan memperbaiki.
5. Terus menulis
Tidak ada yang paling penting dalam aktivitas menulis, selain terus menulis. Ini selain membuat “saluran” pikiran menuju tulisan semakin besar, juga “arus pemikiran” kita semakin lancar tertuang dalam tulisan. Orang yang menulis, akan mencoba terus mencari apa yang perlu ditambahkan, diperkaya, ditajamkan atau yang lain. Bila, kondisi ini terjadi pada kita, sesungguhnya kita pada kondisi yang paling siap untuk menjadi penulis.
6. Baca dan perbaiki
Kini, saatnya membaca dan memperbaiki apa yang sudah kita hasilkan. Kuncinya “perbaiki” bukan “membunuh” ide kita. Terkadang kita temukan ide atau kalimat kurang cocok, tidak tepat dengan isi tulisan. Bila kalimat tersebut bisa kita gunakan pada topik lain, maka “cut” potonglah dan tempatkan pada halaman baru. Barang kali ke depan kita menemukan tempat yang cocok baginya.
Lanjutkan memperbaiki runtutan argumentasi maupun tata bahasanya, agar mudah difahami pembaca. Ini butuh kejelian, bila ada teman, istri, suami bahkan anak silakan diminta membacanya. Ini seolah tes bagi tulisan kita, mudah difahami atau tidak?. Sekaligus memposisikan dia sebagai ‘editor’ dalam perbaikan tulisan kita. Karena kesalahan sering terjadi yang tidak terlihat mata kita, ternyata ditemukan oleh pembaca. Setelah itu perbaiki dan kirimkan ke media atau di blog pribadi kita.
Hampir setiap orang tergantung pada berita, apa yang disajikan dalam berita menjadi bahan yang dipikirkan atau yang dikomunikasikan dengan yang lain. Karena kita akan menulis, berarti kita juga “memproses” dan mengkomunikasikan berita terhadap yang lain, maka tulislah topik yang sesuai berita terkini dan paling difahami.
2. Menentukan sudut pandang “angel” tulisan
Banyak topik, namun setiap penulis memiliki sudut pandangan sendiri. Cobalah pilih yang menarik untuk disorot dan dibahas lebih fokus dan mendalam. Ini menjadi ciri tersendiri bagi penulis, selain gaya penulisannya.
3. Menulis kerangka tulisan atau outline
Agar tidak bingung, kemana tulisan kita menuju? maka buatlah kerangka tulisan atau outline (coretan hubungan pokok-pokok pikiran). Semakin jelas kerangka tulisannya, semakin jelas juga tulisan kita.
4. Mulai menulis
Tulislah apa yang sudah kita buat kerangkanya. Silakan tulis judulnya dulu atau menuangkan apa yang ada dalam kerangka dulu, baru setelah selesai diberi judul. Semua terserah kita, yang mana paling cocok bagi kita. Ada yang merasa perlu menulis judulnya dulu, ada juga yang sebaliknya. Pilih judul yang unik sekaligus mewakili isi tulisan kita.
Ingat* jangan terjebak pada kata atau kalimat pertama harus tepat dan sempurna. Tapi tulis saja semua, ada waktunya sendiri untuk menilai dan memperbaiki.
5. Terus menulis
Tidak ada yang paling penting dalam aktivitas menulis, selain terus menulis. Ini selain membuat “saluran” pikiran menuju tulisan semakin besar, juga “arus pemikiran” kita semakin lancar tertuang dalam tulisan. Orang yang menulis, akan mencoba terus mencari apa yang perlu ditambahkan, diperkaya, ditajamkan atau yang lain. Bila, kondisi ini terjadi pada kita, sesungguhnya kita pada kondisi yang paling siap untuk menjadi penulis.
6. Baca dan perbaiki
Kini, saatnya membaca dan memperbaiki apa yang sudah kita hasilkan. Kuncinya “perbaiki” bukan “membunuh” ide kita. Terkadang kita temukan ide atau kalimat kurang cocok, tidak tepat dengan isi tulisan. Bila kalimat tersebut bisa kita gunakan pada topik lain, maka “cut” potonglah dan tempatkan pada halaman baru. Barang kali ke depan kita menemukan tempat yang cocok baginya.
Lanjutkan memperbaiki runtutan argumentasi maupun tata bahasanya, agar mudah difahami pembaca. Ini butuh kejelian, bila ada teman, istri, suami bahkan anak silakan diminta membacanya. Ini seolah tes bagi tulisan kita, mudah difahami atau tidak?. Sekaligus memposisikan dia sebagai ‘editor’ dalam perbaikan tulisan kita. Karena kesalahan sering terjadi yang tidak terlihat mata kita, ternyata ditemukan oleh pembaca. Setelah itu perbaiki dan kirimkan ke media atau di blog pribadi kita.
Comments :
0 komentar to “tips saat memulai menulis”
Posting Komentar
KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini