Rabu, 19 Agustus 2009

Pemerintah Hamas di Jalur Gaza Membersihkan Sel Kelompok Jihad Di Kota Rafah

Pasukan pemerintahan Hamas menyerang para milisi milik sebuah gerakan jihad di kota Rafah. Gerakan ini dikenal dengan Jundu Ansharullah. Mereka ini membuat pertahanan di sebuah masjid. Dan mereka juga telah mengumumkan tentang berdirinya kepemimpinan Islam di wilayah selatan Jalur Gaza.

Syaikh Dr. Abdul Latif Musa pemimpin gerakan ini mengatakan dalam sebuah Khutbah Jum’at sebelum berperang dengan Hamas: “Kami mengumumkan hari ini tentang lahirnya kepemimpinan Islam yang baru di pangkuan Al Quds (Yerusalem)”. Dia menambahkan: “Kami akan mendirikan kepemimpinan ini di atas mayat-mayat kami. Dengan kepemimpinan ini, kami akan menjalankan hudud, jinayat, hukum-hukum syariah Islam, dan kami berjanji kepada Allah untuk senantiasa menaati-Nya”.

Bahkan dia menyerukan kepada pemerintahan Hamas, dengan mengatakan: “Apakah mereka akan menerapkan syariat Allah, menjalankan hudud dan hukum-hukum Islam, atau mereka berubah menjadi partai sekuler di bawah naungan Islam”. Dia menambahkan: “Pada saat pemerintahan Hamas menerapkan hukum Allah, kami kelompok Salafi siap bekerja untuk mengabdi kepada pemerintahan yang menerapkan hukum Allah ini.”

Departemen Dalam Negeri di pemerintahan Hamas melalui pernyataan yang didistribusikan ke berbagai media menuduh bahwa: “Abdul Latif Musa yang mengumumkan berdirinya kepemimpinan Islam adalah orang yang sedang sakit jiwa dan sinting. Sehingga kami tegaskan bahwa setiap bentuk pelanggaran terhadap hukum, dan membawa senjata untuk menyebarkan kekacauan akan dikejar dan ditangkap.”

Saksi mata yang dikutip oleh surat kabar politik “Ilaf al-Iliktroniyah” mengatakan bahwa “polisi Hamas menghancurkan rumah pemimpin kelompok Jundu Ansharullah, Syaikh Abdul Latif Musa, yang berada tidak jauh dari masjid yang terkepung. Sebagaimana polisi juga menghancurkan bangunan-bangunan di sekitarnya, yang di dalamnya para milisi berlindung, dan telah dikosongkan oleh penghuninya.

Juru bicara Hamas meminta: “Setiap orang yang bergabung dengan kelompok takfiriyah (yang suka mengkafirkan orang/kelompok lain) ini agar menyerahkan dirinya dan senjatanya kepada polisi.”

Sesungguhnya tuduhan Hamas bahwa gerakan ini adalah gerakan takfiriyah, dan pemimpinnya menderita sakit jiwa dan sinting tidak dapat dibuktikan dengan dalil. Sehingga kekerasan yang dilakukan polisi Hamas terhadap kelompok ini, apalagi dilakukan dengan alasan yang tidak kuat dan tidak benar, adalah benar-benar perbuatan pidana yang bertentangan dengan hukum Islam.

Semestinnya hal terbaik yang seharusnya dilakukan gerakan Hamas adalah berdialog dengan kelompok Jundu Nashrullah ini, bukan malah menyerangnya, dan apalagi melakukan pembantaian yang mengakibatkan lebih dari seratus orang meninggal!!!.

Sesungguhnya sikap otoriter Hamas di Gaza, dan pembantaian yang dilakukannya tidak memiliki pembenaran sedikit pun selain untuk meyakinkan Amerika dan negara-negara Arab anteknya akan kekuatan Hamas dan kemampuannya untuk mengendalikan keamanan, serta kemampuannya untuk memerangi organisasi-organisasi yang disebut ekstrimis. Padahal organisasi-organisasi itu di masa mendatang diharapkan dapat bekerja sama dengan gerakan Hamas.

Alangkah baiknya jika kekuatan besar yang digunakan Hamas untuk melawan kelompok jihad yang kecil ini, oleh Hamas digunakan untuk melawan musuh-musuh umat Islam yang telah banyak mengotori setiap kehormatan (tempat suci) yang ada di Palestina. (kantor berita HT, 17/08/2009)

Comments :

0 komentar to “Pemerintah Hamas di Jalur Gaza Membersihkan Sel Kelompok Jihad Di Kota Rafah”

Posting Komentar

KIrimkan Komentar anda tentang Artikel Ini